Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nurul Arifin menyatakan kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah berjalan optimal dan sesuai dengan berbagai program kerja yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Nurul Arifin, penilaian pada debat ketiga Pilpres 2024 tidak didasarkan pada data dan terkesan bersifat spekulatif. Dia menyatakan Prabowo berhasil menjalankan berbagai program yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi, termasuk dalam bidang diplomasi pertahanan, pengembangan industri pertahanan, modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertahanan.

"Pak Prabowo pada 2023 juga berhasil menjadi ketua ASEAN Defence Minster’s Meeting dan berhasil menerbitkan delapan dokumen penting untuk menjaga kedamaian, kesejahteraan, serta keamanan, terutama di wilayah kawasan," ujar Nurul, dikutip dari Antara, Senin (8/1/2024).

Ia juga menekankan bahwa Prabowo secara aktif mendorong agenda kemanusiaan, khususnya terkait dengan Palestina, dalam pertemuan multilateral seperti Chairman’s Statement of the ASEAN Defence Ministers’ Meeting on the Situation in the Middle East.

Nurul Arifin juga menyebut pencapaian Prabowo dalam mengembangkan industri pertahanan Indonesia, dengan menggabungkan BUMN industri pertahanan ke dalam satu perusahaan induk bernama DEFEND ID.

"Hasilnya pun jelas terlihat, di mana PT Pindad berhasil memproduksi kendaraan taktis bernama Maung dan PT PAL yang berhasil memulai pembangunan kapal fregat Merah Putih. Agenda modernisasi alutsista TNI juga terus berjalan," ungkap Nurul.

Dengan pencapaian ini, Nurul menilai bahwa pernyataan dua calon presiden lainnya pada debat ketiga, yakni Anies Baswedan memberi skor kinerja Prabowo di angka 11 dari 100 dan Ganjar Pranowo menilai di angka 5, adalah keliru. Menurut Nurul Arifin, Prabowo memahami program prioritas Kementerian Pertahanan untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia.